Medan – Uji coba perdana penggunaan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di Sumatera Utara berlangsung sukses. VAR tersebut diuji pada Ramadan Cup yang berlangsung di Stadion DR TD Pardede, Rabu (1/5).
Sumut khususnya Medan sendiri, menjadi kota ketiga dalam penggunaan VAR di Indonesia setelah Bandung dan Malang. Bahkan untuk Bandung sendiri, penggunaan VAR udah berjalan 1.5 musim untuk Bandung Super League (BPL).
“Kemarin Bandung, Malang, sekarang giliran Medan. Kami masih terus bersosialisasi untuk kompetisi yang beraplisiasi dengan BPL ini. Selanjutnya ada Bali dan 19 kota lainnya. Harus kita akui, penggunaan VAR sangat berpengaruh untuk membantu wasit,” ucap CEO BPL, Doni Setiabudi.
Diakuinya, segala sesuasu termasuk VAR pastinya tidak ada yang sempurna. Namun pihaknya yakin, penggunaan VAR akan terus disempurnakan. Begitu juga untuk Medan Super League (MSL) sendiri yang rencananya akan menggunakan VAR. “Kalau standarnya VAR pakai 4 kamera, masing-masing dua di belakang gawang. Untuk BPL musim lalu sudah pakai 8 kamera, selanjutnya akan coba 16 kamera,” katanya.
“Selanjutnya mungkin sosialisasi saja untuk penonton, pemain hingga wasit. Banyak yang masih awam, sehingga penonton jadi pengen nonton VAR itu, padahal tidak boleh. Termasuk wasit dan perangkat pertandingan, bagaimana aba-aba untuk VAR itu sendiri. Nanti akan ada lah workshop untuk penggunaan VAR itu biar semua tahu,” sambung dia.
Sementara CEO Medan Super League, M Rezi Sukma mengaku puas dengan hasil uji coba perdana VAR di Medan. Meski diuji lewat tingkat festival sepakbola antar-SSB, tapi beberapa keputusan wasit dibantuk VAR tersebut.
“Selanjutnya akan kita uji saat turnamen segi empat saat ramadan. Rencana di Stadion Pardede atau Lapangan Jasdam. Kami akan uji lagi hingga betul mendekati sempurna jelang kick off MSL 14 Juli mendatang memperebutkan Piala Kemenporam,” jelasnya.