Gus Irawan Minta Pemerintah Stop Impor Sayur Ke Sumut

Medanaktual – Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) wilayah Sumut Gus Irawan Pasaribu meminta pemerintah untuk berhenti mengimpor sayur ke Sumatera Utara.
Menurut Gus Irawan, Pasokan sayuran lokal dari petani Sumatera Utara bisa menutupi kebutuhan sayur untuk masyarakat Sumatera Utara karena Sumatera Utara merupakan sentra penghasil sayur.
Gus mengatakan nilai impor sayur yang masuk Sumut itu nilainya di kisaran 30 juta dolar AS per tahun.
Secara nasional jumlah impor sayur mencapai 500 juta dolar AS per tahun. Permintaan paling banyak itu memang dari hotel terutama standar internasional.
ia menjelaskan sayuran impor yang paling banyak masuk Sumut itu seperti bawang merah, bawang putih, wortel, jamur, cabai,bayam, sayuran segar lainnya, kentang dan kacang kapri.
Sedangkan negara asalnya yakni China, Myanmar (Burma), Australia, India, Thailand, Ethiopia, Malaysia, Vietnam, United Kingdom (UK), Kenya dan Amerika Serikat.
Begitupun, sayuran impor ini juga sudah mulai beredar di sejumlah pasar maupun supermarket di Sumut diantaranya cabai, kentang,kubis, bawang putih dan bawang merah.
Sejumlah komoditas ini sudah bebas dibeli oleh masyarakat (konsumen).
Hal ini sangat dikhawatirkan akan meningkatkan konsumsi sayuran impor.
Selain impor sayuran, Sumut juga masih tetap mendatangkan berbagai jenis buah-buahan diantaranya jagung manis dari Amerika Serikat,alpukat dari Malaysia, Israel dan Afrika Selatan
Jambu dari Thailand, Mangga dari Taiwan, Thailand dan Afrika Selatan.
Bayangkan sebenarnya di Sumut semua ada tapi masih harus didatangkan dari luar negeri. Itu sebabnya tekad saya untuk mengembangkan tanaman hidroponik dengan basis produksi sayur ini akan bisa menjangkau seluruh wilayah Sumatera Utara,” tuturnya.