Lubuk Pakam – Membina atlit dari dasar prestasi secara profesional butuh waktu berkepanjangan dan menelan dana tidak sedikit, semua itu butuh keseriusan dan kesabaran. “Terus terang saja membina sepak bola, walaupun terasa pahit, tetap manis saya rasakan”. Ucap Ketua umum (Ketum) PSDS Deli Serdang H. Khairum Rizal.ST.MAP dengan kiasan diplomasi cukup dalam menyatakan kepada wartawan diruangan kerjanya, Rabu petang.(31/10).
Sebagaimana pecinta sikulit bundar di wilayah Sumatera Utara mengakui kualitas dan kuwantitas permainan teknik dan individu serta kerjasama tim sangat akurat benar-benar the best. Tetapi saat puncak pertandingan akhir dievent terhormat tim berjulukan Tracktor Kuning PSDS jr dan PSDS sr terpuruk kandas dimedan pertempuran, disebabkan dugaan adanya the killer (pembunuh) dalam debut pertandingan terhormat itu.
Siapa yang dimaksud the killer ?. Oknum pembina klub dari lawan tanding atau pihak panitia penyelenggara, atau buruknya oknum kepemimpinan wasit yang tidak fair ?. “Saya tidak akan mengambing hitamkan hal itu, yang lalu biarlah berlalu. Biarkan saja ribuan pasangan mata dimanapun menyaksikan pertandingan tim PSDS jr dan PSDS sr yang menilainya”, tutur Ketum PSDS H. Khairum Rizal. ST.MAP terkesan sembari melihat keatas pandangan kosong menatap pelapon diruangan kerjanya.
“Sekitar berjalan 2 tahun menjabat pucuk pimpinan tertinggi PSDS Deli Serdang. Sudah berhasil menyumbangkan sejumlah atlit berprestasi direkrut PSSI memperkuat tim Garuda Indonesia. Tetapi sudah kali kedua kesuksesan tim PSDS jr dan PSDS sr tertunda di event terhormat kompetisi Piala Suratin dan kompetisi PSSI Liga 3 nasional. Jika kali ke tiga saya gagal membina anak-anak PSDS kepucuk prestasi tertinggi di event terhormat. Terus terang saja saya akan mengundurkan diri dari Ketua umum PSDS Deli Serdang”, jelas H.Khairum Rizal.
Mengapa jika tahun depan kesuksesan tertunda akan mengundurkan diri dari Ketum ?. “Kehidupan dikarir pembinaan sepak bola harus memiliki target, motivasi positif membina sepakbola secara profesional, sempat kali ketiga kesuksessan tertunda, berarti retak tangan saya tidak mampu membina pemain PSDS. Berarti secar pribadi saya tidak mampu membina tim PSDS sampai kepuncak prestasi yang sama kita harapkan. Bukan karna faktor… eks atau mengkambingkan pihak lain diluar kubu PSDS, jelasnya itu prinsif saya, ucap H.Khairum Rizal tersenyum lepas.
Belum ada duanya
Legendaris pemain nasional PSSI dekade tahun 60 dan tahun 70 an Sunardi yang kini berusia 76 tahun, saat dikonfirmasikan wartawan Harian88 via Hp soluler menyatakan. “Belum ada duanya sosok figur yang masih tergolong usia muda, di daerah Deli Serdang maupun di wilayah Sumatera Utara seperti Ketua umum PSDS Deli Serdang H.Khairum Rizal. ST.MAP yang benar-benar “gila” bola” itu.
Daerah Deli Serdang sejak puluhan tahun silam hingga saat ini dikenal gudangnya bibit sepak bola berprestasi, tetapi banjirnya bibit sepak bola berprestasi tanpa pembinan yang serius, mau dijadikan apa anak-anak yang memiliki prestasi di dunia persepak bolaan itu.
“Masih ingatkan, Historis perserikatan PSDS Deli Serdang lahir tahun 1958, sekitar 5 tahun lebih bertengger di kompetisi Divisi Utama PSSI, puluhan tahun terpuruk. PSDS kembali bangkit berjaya kembali ditangani Ketua umum PSDS Ir. H. Soedjono Giatmo mulai tahun 1982 bangkit ke Divisi utama PSSI, setelah itu Ketua umum PSDS dipimpin Drs. H. Amri Tambunan, selanjutnya PSDS dipimpin Drs. Hasiolan Sinaga PSDS mulai terpuruk kedasar Liga”.
H. Khairum Rizal. ST.MAP baru berjalan sekitar 2 tahun membina PSDS Deli Serdang hasilnya sudah kelihatan positif bangkit. “Terus terang saja saya merasa terkejut, jika tahun depan PSDS jr dan PSDS sr tidak meraih target, H.Khairum Rizal akan mengundurkan diri dari kursi kepemimpinan tertinggi di PSDS. Saya harapkan H.Khairum Rizal jangan mengundurkan diri. Klau ada permasalahan sama-sama dimusawarahkan dengan baik. Saya optimis tahaun mendatang PSDS akan kembali berjaya seperti sama kita harapkan semoga sukses”, ujarnya.(Sft).