Toba Pulp Lestari memberikan bantuan 625 unit perangkap hama (feromon trap) kepada kelompok tani kopi di desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Sumatera Utara, Jumat (23/11).
Hal ini sebagai bentuk komitmen PT Toba Pulp Lestari untuk mendukung pertanian masyarakat di desa tersebut.
Feromon trap ini akan dipasang di areal pertanian kopi seluas 25 hektar atau terpasang 25 unit Feromon trap per satu hektar tanaman kopi.
Feromon trap ini mampu memerangkap kumbang penggerek buah kopi sehingga buah kopi terhindar dari serangan hama ini. Pemasangan dengan penggantungan perangkap pada ketinggian 1,5 meter dari permukaaan tanah.
Desa Simare yang berlokasi di kecamatan Borbor merupakan salah satu desa yang bersebelahan langsung dengan wilayah operasional hutan tanaman industri PT TPL di estate Habinsaran.
Menurut kepala desa Simaremare, Naek Hutapea mengucapkan terimakasih kepada pihak TPL yang mau membantu menyelesaikan masalah hama tanaman kopi masyarakat didesa ini, kami juga berharap dengan ini panen kopi tidak lagi terganggu.
Hal senada juga diucapkan oleh Kepala Bidang Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tobasa, Frisda Napitupulu mengapresiasi respon PT TPL yang cepat merespon untuk menangani masalah hama di tanaman kopi masyarakat desa Simare.
“Terimakasih kepada pihak perusahaan yang langsung berkomunikasi dengan kami agar membantu masyarakat mencari solusi terhadap permasalahan tanaman kopi mereka,” ujarnya.
Salah satu petani kopi didesa Simare, Donal Hutapea yang menerima bantuan perangkap hama mengucapkan terimakasih kepada pihak TPL.
“Kami berterimakasih dengan bantuan perangkap hama untuk tanaman kopi kami. Semoga hasil panen kopi kami menjadi maksimal,” ujar Donal.
Sementara itu, Community Land Development Head PT TPL, Jandres Silalahi, mengatakan bahwa pihak perusahaan mengapresiasi berbagai pihak karena solusi terhadap masalah tanaman kopi masyarakat di desa Simare telah ditemukan.
“Kami mengapresiasi pihak Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Tobasa yang berkomunikasi bagi dengan kami begitu juga dengan para petani kopi di desa Simare yang selalu berdialog dengan kami. Harapan kami adalah para petani bisa memanfaatkan bantuan dari perusahaan sebaik mungkin dan kami siap untuk selalu berdialog agar pada saat panen masyarakat mendapatkan hasil yang maksimal,” ujar Jandres.