Grobogan – Pegulat Sumatera Utara kurang beruntung di hari kedua Kejurnas Gulat U-23 tahun 2018 yang berlangsung di Grobogan – Purwodadi, Jawa Tengah.
Dari lima pegulatnya yang bertarung di GOR Simpang Lima, Jumat (7/12/2018), hanya Veronika Tarigan meraih medali. Pegulat asal Tanah Karo itu meraih perak di kelas 53 kg gaya bebas putri . Difinal, dia kalah atas pegulat Shintia Eka (Jawa Timur).
Empat pegulatnya, Efraim, Belinda Manalu, Aldo Simangunsong dan Andre Silaen gagal. Efraim binaan PPLM Sumut dan meraih medali emas pada Kejurnas antar mahasiswa di Jakarta, pekan
lalu tak berkutik setelah mengalami cedera saat melawan pegulat Sumbar.
Pegulat yang membela Sumut pada PON Jabar tahun 2016 ini cedera sikut lengan kanan ketika
bertanding di kelas 65 kg. Begitu juga dengan Andre dan Aldo yang meraih perunggu di kejuaraan yang sama pekan lalu dan Belinda Manalu terhenti saat bertanding di babak repicard.
Meski begitu, manajer tim gulat Sumut Boydo HK Panjaitan tak begitu kecewa. “Anak-anak sudah berjuang. Lawan lebih baik lagi. Kedepan saya optimis pegulat Sumut bisa lebih baik dari sekarang”,ujarnya.
Kejurnas kali ini, melibatkan pegulat tangguh. Bahkan, beberapa pegulat yang turun merupakan peraih medali PON Jabar 2016. Seperti lawan Veronika difinal merupakan peraih medali emas PON Jabar.
“Kita akan evaluasi hasil ini. Saya optimis bisa mengatasi kekurangan yang dialami pegulat Sumut”,katanya.
Ketua Pengprov PGSI Sumut Rajamin Sirait SE berharap pegulat ditangani pelatih Ronal
Siagian dan Bobbi Barus tak merenungi kegagalan. Tapi, terus memacu kemampuan. “Sasaran kita Pra PON dan PON. Kita harap pegulat bisa terus membenahi diri”,ujarnya ketika dihubungi via telepon.
Sampai hari kedua, Sumut mendulang satu perak dan dua perunggu. Hari ketiga, dua lagi pegulat Sumut turun yakni Febrianto dan Oktovianus.