Medan – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara (Sumut) ditargetkan masuk posisi lima besar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua.
Hal itu diungkapkan wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah saat membuka resmi Rapat Anggota KONI Sumatera Utara 2019, di Polonia Hotel Medan, Jumat (25/1) malam. Musa Rajekshah berharap prestasi olahraga Sumut pada PON 2020 meningkat dari PON sebelumnya. Pemerintah siap mendukung upaya KONI dalam mewujudkan Sumut emas pada PON 2020 Papua.
“Kita berharap nantinya dalam PON 2020 di Papua Sumut bisa menduduki posisi 5 besar dan bisa menyumbangkan medali emas untuk cabang -cabnah olahraga yang ada. Melalui rapat anggota ini KONI Sumut bisa menerima aspirasi dan masukan dari setiap pengurus cabang,” ucap Musa Rajekshah.
Dikatakan Musa Rajekshah, dalam sejarahnya prestasi olahraga Sumut tidak kalah dengan sejumlah provinsi. Bahkan untuk sejumlah cabor seperti atletik, renang, bahkan sepakbola Sumut dikenal sebagai gudangnya atlet nasional. “Sekarang tak berprestasi tidak ada alasan bagi KONI Sumut. Kalo tidak, berarti ketua KONI yang salah. Sumut harusnya tidak boleh kalah dalam provinsi lain dalam hal olahraga. Banyak cabor dulu kita pernah menduduki prestasi olahraga seperti renang, sepeda, lari (atletik). Sepakbola kita pernah membanggakan untuk tingkat nasional bahkan internasional,” ucap Wagubsu.
Apalagi pada tahun 2019, pemerintah provinsi sangat peduli terhadap anggaran olahraga. Musa Rajekshah bahkan memastikan jika anggaran KONI Sumut meningkat dibanding tahun 2018.
” Yang pastinya apa yang diminta KONI untuk anggaran sesuai apa yang direncanakan menurut prestasi dari cabang – cabang olahraga. Nanti disampaikan dalam rapat kerja, biar KONI yang menyampaikan apa yang menjadi program kerja dan bagaimana anggaran yang di support pemerintah. Pastinya ini kita support karena olahraga ini sangat penting bagi prestasi kita dan penting buat nama provinsi kita,” jelasnya.
Selain membahas program kerja persiapan menuju PON 2020, pada rapat anggota tahun ini juga membahas persiapan Sumut bersama Aceh menjadi tuan rumah PON 2024. Salah satunya adalah mempersiapkan sport centre untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga menuju tuan rumah PON ke -21. Pria yang akrab disapa Ijek ini bahkan menegaskan jika Gubsu Edy Rahmayadi sudah merencanakan pembangunan area sport centre seluas 200 hektar yang merupakan lahan eks HGU PTPN II. Ijek menilai dengan adanya sport centre tidak hanya bermanfaat saat Sumut menjadi tuan rumah PON 2024. Melainkan juga bisa nantinya dipercaya sebagai tuan rumah event berskala nasional maupun kejuaraan dunia.
“Pastinya kita berharap lahan ini cepat selesai permasalahan lahan yang diserahkan kepada kita. Setelah selesai kita pastinya akan anggarkan untuk pembangunan. Kita tahu pembangunan ini tidak bisa dalam anggaran satu tahun pasti ada anggaran multi years. Kita juga berharap melalui APBN dan kita ke depan pengelolaan sport centre ini jika sudah terbangun pengelolaannya juga wajib dipikirkan. Jangan sampai kita bisa membangun tapi tidak bisa merawat. Mudah – mudahan Sumut menjadi salah satu gudang atlet berprestasi untuk tingkat dunia,” harap Ijek.
Sementara Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, rapat anggota KONI Sumut membahas program kerja tahun 2019 sekaligus evaluasi program kerja 2018. Salah satu evaluasi program kerja yang menjadi sorotan adalah tertundanya pelaksanaan Porprovsu yang harusnya terlaksana November 2018 harus diundur Juni 2019. Sementara untuk program KONI Sumut 2019 yang paling strategis adalah persiapan mengikuti Prakualifikasi PON 2020 Papua, baik melalui Porwil Sumatera ataupun Kejurnas.
“Program selain Porprovsu, yang tidak kalah penting adalah mengikuti pra PON 2020 Papua. Prakualifikasi melalui Porwil Sumatera di Bengkulu September dan mempertandingkan 11 cabor. Selebihnya Pra PON melalui kejurnas yang dimulai April,” ucap John.
Dalam persiapan menuju Pra PON 2020, pelatda telah dijalani atlet binaan Program Sumut Emas (PSE) sejak Januari. Sementara untuk setiap Pengprov cabor diluar atlet binaan PSE, akan memulai pelatda mulai Maret. Diakui John kondisi mundurnya Porprovsu tentu berdampak pada persiapan KONI Sumut dan cabang olahraga yang tampil di Pra PON. Maka, John berharap kebersamaan dan sinergitas KONI dengan pengprov cabor tidak terputus.
“Kalo mempersiapkan atlet itu tentu ada jadualnya. Tiba – tiba (Porprovsu) dimundurkan ini kan menjadi masalah buat daerah. Itu kami sadari. Itu bukan hanya KONI daerah namun juga bagi pengprov cabang olahraga. Kita mundurkan dia di bulan Juni 2019, sementara Pra PON nanti di bulan September. Pelatdanya kita tarik di depan. Siapa yang ikut pelatda? Siapa yang ikut Porprov? Siapa yang ikut Pra PON? Ini hal yang paling rumit kita alami. Makanya saya memohon kepada Pengprov mari kita duduk bersama membuat regulasinya supaya kita bisa mengejar ketertinggalan dan Pra PON,” harap John.
Termasuk atlet yang akan dipersiapkan untuk jangka panjang di PON 2024 juga akan dimulai tahun ini. Pada rapat anggota KONI Sumut juga akan membahas persiapan strategis Sumut menuju tuan rumah PON 2024 bersama Aceh. “Maret mulai pelatda untuk PON 2020. Dan pelatda khusus untuk jangka panjang menuju PON 2024. Siapa atletnya akan kita bahas di rapat kerja tahun ini,” ucap John.
Sebelumnya, ketua panitia Ir Sakiruddin menjelaskan, rapat anghota KONI Sumut diikuti 62 orang perwakilan KONI Kabupaten/kota, 94 orang Pengprov cabang olahraga, serta 8 orang badan fungsional.
Rapat anggota yang berlangsung selama tiga hari ini mengusung tema “Satu tekad mewujudkan Sumut Emas pada PON XX/2020 dan sukses PON XXI/2024. Rapat anggota KONI Sumut juga Hadir Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian. (sz.)