MEDAN – Babak Final turnamen bulu tangkis internasional Daihatsu Astec Open 2019 Medan yang berlangsung di GOR Badminton PBSI Sumut Jl Willem Iskandar, telah berakhir, Sabtu (16/3/2019).
Dalam pertandingan final DAO 2019 tersebut, pebulutangkis asal Indonesia mampu mendominasi Raihan juara di seluruh kategori umur. Untuk tunggal putra u13, Billy Purwangsa berhasil merebut medali emas. Sedangkan tunggal putri diraih Thalita Ramadhani Wiryawan.
Kemudian, Untuk tunggal putra u15, atlet Indonesia Alwi Farhan berhasil keluar sebagai juara satu. Sedangkan Ruzana berhasil merebut emas di nomor tunggal Puteri.
Sementara itu, untuk kategori U17 tunggal putra, pebulutangkis Indonesia, M Sultan Nurhabibu Mayang juga berhasil meraih medali emas. Sedangkan untuk tunggal putri direbut oleh pebulutangkis Thailand Natchanok Laisuan.
Lebih lanjut, untuk ganda putra u15, juara satu juga diraih oleh duet pebulutangkis Indonesia, Jonathan Farrel Gosall/Adrian Pratama.
Namun di nomor ganda putri, duet pebulutangkis asal Thailand, Warisara Dansoonthornwong/Pattaraporn Rungruengpramong mampu mengalahkan seluruh lawan-lawannya.
Terakhir di kategori ganda u17, nomor ganda kembali direbut pebulutangkis putra dan putri Indonesia yakni duet Damas Mawardi Putra/Bintang Diaz Putra Sutisna serta duet Rahma Novita Febi/Rista Berlian Maharani.
Ketua umum KONI Sumut John Ismadi Lubis mengatakan, meski atlet Sumut Belum berhasil di tingkat remaja, event tersebut tetap menjadi pantauan bagi KONI untuk persiapan menghadap PON 2014.
“Kalau kita lihat event ini kan remaja ke bawah y. Kita harapkan ini yang remaja ini walaupun kita belum berhasil di tingkat remaja, tapi ini persiapan kita jufa menuju PON 2024, karena sekarang kan Cabor bulutangkis dibatasi usia di bawah 23 tahun. Maka yang 17 sekarang lima tahun ke depan pas lah untuk PON 2024,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata John Lubis, pihaknya mengakui bahwa atlet muda Sumut masih sulit untuk berbicara banyak di tingkat nasional. Namun dengan semangat pengurus yang baru saat ini John yakin untuk tahun 2024 Sumut akan memiliki atlet yang mampu menorehkan prestasi.
Karena itu dirinya berharap untuk kepengurusan PBSI Sumut yang baru ini tetap kompak dan selalu berkoordinasi dengan Pengcab kabupaten/kota serta membina atlet lewat kompetisi yang berjenjang dari tingkat klub, kabupaten/kota, hingga kompetisi Nasional.
“Itu kita maklumi, tapi dari sekarang dengan kepengurusan yang baru ini saya sudah melihat semangat untuk maju sangat besar dan mereka juga sudah mengirim atlet untuk berlatih di Djarum, dan di Jakarta, ini kita harapkan nanti akan muncul atlet kita yang bisa berprestasi tahun 2024,” katanya.
Persiapan PON 2024
Kabid peningkatan prestasi olahraga Dispora Sumut, Josua Sinurat mengatakan bahwa atlet Sumut yang berjaga di turnamen Daihatsu Astec open 2019 ini akan menjadi cikal bakal yang akan dipersiapkan oleh Pengprov PBSI Sumut.
Karena itu, dia mendorong agar setelah DAO 2019 ini Pengprov PBSI Sumut mulai melakukan persisosn dalam membina atlet menuju PON 2024.
“Dalam rangka persiapan kita tuan rumah PON 5 tahun lagi. Artinya mulai dari sini sampai ke depan sudah untuk persiapan kita menjadi tuan rumah PON 2024 apalagi kita tuan rumah,” ujarnya.
Selain itu, Josua juga berharap agar kepengurusan PBSI Sumut tetap solid. Karena menurutnya dengan terjalin soliditas maka pembinaan atlet akan berjalan dengan baik.
“Mengingat di Sumut banyak atlet yang berpotensi untuk dilakukan pembinaan dengan baik. Oleh sebab itu tidak ada lagi istilah menunggu, diharapkan dapat menjalankan program sesuai dengan program yang telah mereka lakukan (rancang) ke depan,” kata katanya.