Konflik Internal ITM : Dosen dan Mahasiswa Tuntut Penyelesaian Ke LLDIKTI 1
Medan, (8/7) – Terkait konflik internal yang melanda Kampus Institut Teknik Medan (ITM), belasan dosen dan mahasiswa mendatangi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Sumatera Utara, Senin (6/7/2020).
Mereka menamakan diri mereka, Komite Bersatu Selamatkan ITM dan menyampaikan sejumlah tuntutan agar konflik internal Yayasan Pendidikan Sosial dan Dwiwarna yang merupakan Badan Penyelenggara ITM dapat segera diselesaikan.
Kepala LLDIKTI, Prof. Dian Armanto menerima kedatangan mereka, didampingi oleh dua orang staf LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara.
Dosen ITM, Dr. Cut Nuraini yang mewakili komite tersebut mengatakan, konflik internal yang melanda yayasan tersebut mengakibatkan terganggunya proses akademik di kampus ITM dan sangat merugikan bagi kepentingan ribuan mahasiswa.
“Jika konflik internal ITM (yayasan) ini tidak segera diselesaikan, maka ITM sebagai perguruan tinggi dengan spesialisasi ilmu keteknikan yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini, terancam akan dikenai sanksi administrasi berat yang berujung pada penutupan,” kata dalam keterangannya yang diterima.
Prof. Dian Armanto mengatakan, akan memanggil organ-organ yayasan Badan Penyelenggara ITM untuk mengetahui masalah sebenarnya, agar konflik dapat segera diselesaikan.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 7 tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta disebutkan, jika terjadi konflik di dalam perguruan tinggi maka sangat dimungkinkan untuk dicabut izin operasionalnya yang dapat diartikan sebagai penutupan.
Konflik Internal
Seorang pegawai ITM, Heri Siswanto, S.T. mengutarakan, konflik internal yayasan memunculkan dualisme dalam kepemimpinan ITM yang masing-masing mengeluarkan kebijakan keuangan dan administrasi yang membingungkan sivitas akademika ITM.
Terjadi penundaan pembayaran gaji dan honor dosen dan pegawai yang sangat menyulitkan mereka pada saat situasi pandemi Covid-19 ini. Para mahasiswa juga bingung mengikuti proses akademik terutama pada ujian akhir semester yang berbeda waktu pelaksanaannya.
“Mahasiswa juga dihadapkan pada keharusan memilih salah satu akun rekening untuk membayar kewajiban uang kuliah. Jika pada laman resmi ITM diinformasikan untuk membayar melalui akun rekening bank tertentu, maka pihak yang lain menginformasikan akun rekening yang berbeda,” sebutnya.