Mulai Hari Ini, Kemenag dan LPDP Buka Pendaftaran Program Riset Indonesia Bangkit 2025
Mulai Hari Ini, Kemenag dan LPDP Buka Pendaftaran Program Riset Indonesia Bangkit 2025. Pendaftaran untuk bantuan riset bersama antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Agama (Kemenag) yang dinamakan MoRA The Air Fund akan dimulai pada hari Senin, 13 Oktober 2025.
Ruchman Basori, Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) yang berada di bawah Sekretariat Jenderal Kemenag, menyatakan bahwa program riset bersama ini akan dilaksanakan melalui skema Riset Indonesia Bangkit MoRA The Air Fund dengan empat bidang utama. Empat bidang utama tersebut meliputi sosial humaniora, ekonomi, lingkungan, serta kebijakan agama dan keagamaan, dengan plafon maksimum sebesar Rp500 juta.
Selain itu, terdapat pula program yang ditujukan untuk bidang sains dan teknologi, dengan alokasi dana yang lebih tinggi mencapai Rp2 miliar. Ia menyampaikan bahwa sejak tahun 2024, LPDP telah menetapkan alokasi sebesar Rp50 miliar setiap tahun kepada Kemenag untuk program riset ini, dan jumlah yang sama juga disiapkan untuk tahun 2026.
“Riset yang berdampak sangat krusial agar kontribusi peneliti PTKIN dapat dirasakan oleh masyarakat dan juga menjadi solusi untuk berbagai masalah kebangsaan serta sosial,” ungkap Ruchman dalam pernyataan resmi yang diambil Minggu (12/10).
Ruchman juga menjelaskan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti utama dalam program MoRA The Air Fund, sebagai berikut:
A. Untuk dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) atau Fakultas Agama Islam (FAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU):
- Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
- Berasal dari PTK atau FAI yang berada di bawah naungan Kemenag.
- Memiliki rekam jejak akademis yang baik.
- Memiliki gelar Doktor (S3) dan minimal menjabat sebagai Lektor.
- Mempunyai Sinta Score Overall sekurang-kurangnya 100.
- Diutamakan menjalin kolaborasi dengan peneliti dari perguruan tinggi dalam atau luar negeri yang berada dalam peringkat 500 besar QS World University Rankings.
- Hanya diperbolehkan untuk mengajukan satu proposal riset.
B. Untuk dosen Ma’had Aly:
- Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
- Memiliki rekam jejak akademis yang baik.
- Mempunyai gelar Magister (S2).
- Melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan Dosen dari Mudir Ma’had Aly.
- Mendapatkan rekomendasi dari Mudir Ma’had Aly.
- Memiliki karya akademik sesuai dengan bidang keilmuan dan berbahasa Arab.
Program MoRA The Air Fund diharapkan bisa menjadi platform bagi para dosen di bidang agama untuk menghasilkan riset yang produktif, inovatif, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
LPDP Mengurangi Kuota Penerima Beasiswa
Di sisi lain, pihak LPDP Kemenkeu menekankan bahwa penyesuaian kuota beasiswa untuk tahun 2025 bukanlah pengurangan tetap, melainkan langkah manajerial sementara guna menjaga keberlanjutan dana pendidikan abadi.
“Ini bukan sekadar untuk efisiensi pemerintah, tetapi karena kami ingin memastikan keberlanjutan dana pendidikan abadi tetap terjaga. LPDP harus menyeimbangkan kebutuhan saat ini dengan manfaat berkelanjutan untuk generasi berikutnya,” kata Plt Direktur Utama LPDP Sudarto, seperti yang dicantumkan di situs resmi LPDP.
Sejak awal operasionalnya pada tahun 2013, LPDP telah memberikan lebih dari 55 ribu beasiswa individu, 578 ribu beasiswa kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta 40 ribu beasiswa bersama Kementerian Agama (Kemenag).
Jumlah pendaftar yang terus meningkat hingga mencapai lebih dari 78 ribu di tahun 2025 membuat kompetisi semakin ketat.
Baca Juga: Banyak Bansos yang Cair pada Oktober 2025, Berikut Daftarnya!
“Minat masyarakat sangat besar, tetapi LPDP tidak bisa sembarangan menambah kuota setiap tahun tanpa mempertimbangkan hasil investasi dan saldo dana abadi. Kami menjaga fondasi ini agar manfaat beasiswa ini tidak berhenti hanya dalam satu generasi saja,” jelas Sudarto.
Untuk tahun 2025, LPDP menargetkan untuk memberikan 4. 000 beasiswa baru, dengan rencana jumlah yang sama juga untuk tahun depan.
“Jumlah penerima manfaat di tahun ini dan tahun depan memang lebih sedikit dibandingkan yang lalu (9. 358 untuk 2023 dan 8. 592 untuk 2024). Kami berharap pada 2027 bisa kembali normal sekitar 6. 000,” ujarnya.
Semua program beasiswa dari LPDP—termasuk yang Reguler, Afirmasi, Targeted, serta kerja sama—didanai melalui Dana Abadi Pendidikan (DAP) yang totalnya mencapai Rp126,12 triliun.
LPDP juga menjamin bahwa setiap kebijakan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan akses, keberlangsungan manfaat, dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik.
“DAP adalah inti dari LPDP. Dana dasarnya tidak boleh berkurang, yang kita manfaatkan setiap tahun adalah hasil dari pengembangannya (yield investasi). Intinya, kami berusaha agar manfaat beasiswa dapat terus dinikmati secara bergilir antar generasi,” kata Sudarto.
Hingga 30 September 2025, total dana abadi pendidikan nasional yang dikelola oleh LPDP mencapai Rp154,11 triliun, yang terdiri dari:
- Dana Abadi Pendidikan (DAP): Rp126 triliun
- Dana Abadi Penelitian (DAPL): Rp12,99 triliun
- Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT): Rp10 triliun
- Dana Abadi Kebudayaan (DAKB): Rp5 triliun
Follow Instagram MedanAktual: https://www.instagram.com/medan.aktual/
Sumber: https://www.kompas.tv/pendidikan/622631/kemenag-dan-lpdp-buka-pendaftaran-riset-indonesia-bangkit-hari-ini-13-oktober-2025-cek-syaratnya
Leave a comment