Perbedaan Sedekah, Zakat, dan Infak: Jangan Tertukar!
Dalam ajaran Islam, umat diajarkan untuk selalu berbagi rezeki sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Namun, banyak yang masih keliru membedakan antara sedekah, zakat, dan infak.
Padahal, ketiganya memiliki hukum, tujuan, dan ketentuan yang berbeda.
Zakat sebagai kewajiban utama umat Islam
Zakat termasuk rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat harta dan nisab.
Islam menegaskan bahwa zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan membantu fakir miskin.
Kata kunci zakat wajib sering muncul dalam Al-Qur’an sebagai bentuk tanggung jawab sosial umat Islam.
Zakat memiliki aturan yang jelas, seperti jenis harta yang dizakati, kadar, serta waktu penyalurannya.
Infak sebagai pengeluaran sukarela untuk kebaikan
Berbeda dengan zakat, infak tidak memiliki batasan jumlah maupun waktu.
Setiap muslim dianjurkan berinfak kapan saja sesuai kemampuan.
Infak bisa diberikan kepada siapa pun, baik untuk keluarga, masjid, maupun kegiatan sosial.
Islam menilai infak sebagai bentuk cinta kasih terhadap sesama dan wujud rasa syukur atas rezeki yang diterima.
Sedekah sebagai amalan tanpa batas waktu dan bentuk
Sementara itu, sedekah memiliki makna yang lebih luas.
Tidak hanya berupa harta, sedekah juga bisa berupa senyum, ucapan baik, atau bantuan tenaga.
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan dengan niat ikhlas termasuk sedekah.
Karena itu, sedekah menjadi amalan yang paling mudah dilakukan setiap hari.
Kesimpulan
Ketiganya sama-sama mengajarkan nilai sosial dan spiritual dalam Islam.
Zakat wajib dilakukan bagi yang mampu, infak dianjurkan sebagai wujud kepedulian, dan sedekah menjadi amalan yang mempererat ukhuwah antar sesama.
Umat Islam sebaiknya memahami perbedaan ini agar setiap amal yang dilakukan bernilai ibadah dan tepat sasaran.
Leave a comment