TanjungBalai – Di Depan gedung serba Guna Kota Tanjungbalai dan Depan Kantor Pemko Tanjungbalai Kecamatan Datuk Bandar, ratusan tenaga kerja sukarela (TKS) Rumah sakit umum Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai yang tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan (FTK) Kota Tanjungbalai, melakukan aksi Unjuk Rasa (unrus), 3 (tiga) orang tenaga Medis ini melakukan jahit mulut serta lainnya memegang berbegai poster dan spantuk, Senin (26/11) sekitar pukul sekitar pukul 08.00 Wib.
Aksi ratusan Massa TKS dari tenaga medis rumah sakit umum daerah Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, dikawal ketat aparat pihak Kepolisiana Satuan Polisi Pamong Praja dan Kesbang Linmas Kota Tanjungbalai.
Ratusan TSK dari Rumah Sakit Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai, melakukan orasi tuntutan dan mendesak, agar Walikota Tanjungbalai H Mhd Syahrial SH MH selaku pemangku kebijakan tertinggi di Kota Tanjungbalai, agar memperhatikan nasib para Medis TKS / Magang yang ada diseluruh Kota Tanjungbalai.
Pengunjukrasa juga Mendesak Walikota Tanjungbalai selaku Kepala Daerah yang ada didaerah ini, untuk segera ” Mengambil Kebijakan Penuh ” terhadap nasib para Medis yang sampai saat ini tidak mendapatkan perhatian dan dipandang sebelah mata, sehingga kami meminta, agar diadakan gaji perbulannya yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tanjungbalai,” ini disampaikan agar Walikota Tanjungbalai menyahutinya”.
Selain ini, mereka (Pengunjukrasa-red) juga Meminta agar DPRD memasukkan Anggaran Insentif Tenaga Kesehatan Senilai Rp 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah) pada APBD Tahun 2019, Kami Akan Terus Melakukan “Mogok Bekerja” mulai hari ini sampai aspirasi yang disampaikan disahuti.
Pantauan dilapangan, Poster yang dipampangkan para TSK tenaga medis bertuliskan : FORUM TENAGA KESEHATAN KOTA TANJUNGBALAI mendesak Walikota tanjungbalai memperhatikan dan mengambil kebijakan terhadap nasib tenaga medis khususnya tenaga magang yang ada di RSUD dr. T. Mansyur dan seluruh puskesmas di kota tanjungbalai. #savetenagamedis dan Sepanduk putih tulisan merah berisi kata : STOP PERBUDAKAN TENAGA TKS/MAGANG (KESEHATAN) KOTA TANJUNGBALAI serta didepan kantor Walikota, sempat terjadi dorong mendorong antara Sat Pol PP dengan pengunjukrasa yang mendesak menemui Walikota.
Sementara Koordinator pengunjukrasa, Dolly Ferdiansyah Marpaung, Nazmi Hidayat Sinaga, Syafrizal Manurung dan Andrean Sulin dalam orasonya menyampaikan jangan dimanfaatkan tenaga kesehatan tanpa ada upah. Kalau tidak mampu membayar upah tenaga medis, silahkan dipecat, jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. dan aksi jahit mulut merupakan upaya yang klimaks atas perasaan menderita yang sudah lama di tahan,” Kok upah penyapu jalan lebih tinggi gajinya dari pada tenaga kesehatan “, Ucapnya.
Wakil Walikota yang akan memasuki kantor, turut di halangai peserta aksi, sehingga menemui para pengunjuk rasa dan menyampaikan bahwa aspirasi ini di lindungi oleh undang-undang, diharapkan jangan sampai mengganggu ketertiban umum, karena jalan adalah sarana umum yang juga digunakan oleh pengguna jalan lainnya yang memiliki hak yang sama sebagai pengguna jalan dan menyuruh masuk kedalam ruangnnya untuk dibicarakan.
Wakil Walikota Tanjungbalai Drs.H.Ismail Marpaung mengaku, dalam penyampaian Aspirasi tidak ada ancam mengancam terhadap para medis,” Walikota Tanjungbalai H Mhd Syahrial menyampaikan kepada saya, apa yang menjadi tuntutan dari adik-adik akan dibicarakan hari ini, mudah mudahan sore atau besok sudah dapat keputusannya, jadi jangan ada yang intervensi,” Kita bahas ini hari “, Pungkasnya menutup.
Setelah mendengar apa yang disampaikan Wakil Walikota Tanjungbalai Drs H Ismail Marpaung, Aksi Unjuk Rasa dan jahit mulut 3 orang tenaga kerja sukarela (TKS) Rumah sakit umum Dr. Mansyur Kota Tanjungbalai yang tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan Kota Tanjungbalai, membubarkan diri dan selesai dalam keadaan aman dan kondusif.(Surya)