APLIKASI pembayaran non-tunai melalui gadget, terus bermunculan terutama terkait transaksi belanja, kuliner dan lain sebagainya. Kendati demikian, aplikasi OVO mulai merambah transaksi nontunai dalam jasa transportasi, khususnya angkot (angkutan kota).
“Kita mencoba aplikasi non tunai ini kepada angkot, yang pilotnya angkot Abdul Muis (Kebon Kelapa)-Cicaheum (02) yang biasa melewati Jalan Lombok ini. Dengan aplikasi ini, maka penumpang tidak perlu ribet lagi mencari uang receh untuk pembayaran,” ungkap Head of SME OVO, Budi Harto Saragih saat ditemui di Kawasan Lombok, Kota Bandung, Kamis (13/12).
Menurutnya selama ini yang kerap menimbulkan dalam jasa angkot, yakni bagaimana penumpang bisa mempersiapkan uang pas untuk pembayaran. Selain itu, ketika turun penumpang yang tidak memiliki uang kecil, harus menunggu sopir mengembalikan kembalian, ditambah sering menimbulkan kemacetan.
Dikatakannya melalui aplikasi tersebut, maka penumpang tinggal memasukan jumlah yang harus dibayarkan, dengan melakukan scan kepada barcode yang ada di angkot. Maka secara otomotis, uang tersebut masuk kedalam saldo dari sopir atau pengelola angkot tersebut.
“Biasanya penumpang harus mempersiapkan uang kecil, tapi tinggal scan barcode dan masukan jumlah ongkosnya maka sudah beres. Begitu sampai tujuan tinggal turun dan tidak menimbulkan kemacetan,” katanya.
Budi menuturkan bahwa diterapkannya aplikasi non tunai kepada angkot, merupakan yang pertama kali di Kota Bandung. Dimana sebagai dukungan kepada program pemerintah, yang tengah gencar mengkampanyekan gerakan transaksi non tunai.
Ia menambahkan kedepan untuk penerapan transaksi non tunai, tidak hanya di angkot Abdul Muis (Kebon Kelapa)-Cicaheum (02) saja. Tapi juga seluruh trayek angkot yang ada di Kota Bandung.
“Melalui aplikasi ini, maka akan lebih mudah untuk bertransaksi apalagi yang perlu dalam waktu cepat. Maka penumpang dan sopir angkot, akan tidak perlu repot lagi dan merasa lebih nyaman,” terangnya.
Salah seorang pengelola angkot, Dadang (55) mengatakan bahwa dengan penggunaan aplikasi tersebut, maka transaksi dengan penumpang lebih mudah untuk membayar ongkos. Yang tidak perlu dipusingkan dengan kembalian, maupun keluhan pengendara lainnya.
“Jadi sekarang lebih simpel dan enggak ribet, kita juga sebagai sopir atau pengelola tidak disibukan dengan uang kembalian dan lain sebagainya. Jadi penumpang begitu sampai langsung turun, jadi enggak mengganggu lalu lintas dan pengendara lain,” tambahnya.