Medan – Personel Sat Res Narkoba Polrestabes Medan mengungkap kasus peredaran 45 Kg narkoba jenis sabu dan 40 ribu butir ekstasi serta 6 Kg keyvitamin dari jaringan Malaysia-Dumai-Medan. Dari kasus tersebut petugas juga turut membekuk tiga orang tersangka diduga sebagai kurir.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kasat Narkoba AKBP Raphael Sandi Cahya Priambodo, Rabu (26/12) menyampaikan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari informasi yang diterima pihaknya pada, Minggu (23/12) lalu tentang adanya proses penyelendupan narkoba melalui Dumai.
“Atas informasi tersebut Polrestabes Medan melalui personel Sat Res Narkoba kemudian menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan. Dan pada Rabu (24/12) personel kemudian berhasil mengidentifikasi salah satu mobil jenis Toyota Avanza yang dikendarai dua tersangka atas nama Zunaidi dan Aminal,” terang Kombes Dadang.
Saat mobil yang dikendarai kedua tersangka melintas di kawasan Amplas Jalan SM Raja Medan, lanjut Dadang, personel langsung melakukan penggeledahan. Namun ternyata tidak ditemukan barang bukti narkoba yang dibawa kedua tersanga di dalam mobil tersebut.
Namun setelah diinterogasi oleh petugas keduanya mengaku berangkat dari Dumai bersama tersangka lain bernama Aupek yang mengendarai mobil lain jenis Toyota Hilux. Pengembangan yang dilakukan selanjutnya berhasil membekuk tersangka Aupek dengan barang bukti 45 kg sabu dab 40 ribu butir ekstasi serta 6 Keyvitamin dari dalam mobil yang dikendarai tersangka.
“Hasil keterangan dari para tersangka ini barang-barang haram ini rencananya akan diantarkan kepada seorang dengan sebutan Pak Cik di Medan. Pak Cik ini sedang kita buri dan masih didalami identitas, DPO nya juga sudah dikeluarkan,” tegas Dadang.
Sementara itu Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto yang juga turut hadir dalam ekspose ungkapan kasus tersebut menyampaikan, pengunkapan kasus tersebut merupakan warning bagi Polda Sumut karena jelas mebuktikan Sumatera Utara tidak hanya menjadi lokasi transit namun juga merupakan pasar besar bisnis narkoba.
“Ini menjadi warning bagi Polda Sumut, karena jelas Sumatera Utara tidak hanya menjadi lokasi transit tapi juga pasar besar bisnis narkoba jaringan internasional. Untuk itu kita sangat berharap agar masyarakat maupun rekan-rekan media untuk berperan serta memberikan informasi mengenai kasus-kasus peredaran narkoba seperti ini,” ujarnya
(k0t0