Sergai| Apa yang dilakukan oleh Nelayan Tradisional yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Sumatera Utara (ANSU),yang dimotori oleh Kapoldasu Irjen Pol Drs. Agus Andrianto dan Ketua Bhayangkari Poldasu,Ny. Evi Agus Andrianto serta dukungan Pemkab Sergai dalam melakukan penanaman Manggrove,ternyata membuahkan hasil yang memecahkan Rekor MURI,Senin (15/10).
Tim Museum Rekor Indonesia (MURI),Jaya Suprana yang diwakili oleh Ridho saat menyampaikan hasil pantauan mereka terkait pelaksanaan penanaman Manggrove di 5 kabupaten mengatakan,”kami hari ini sudah memantau pelaksanaan penanaman Manggrove di kabupaten Langkat,Deli Serdang,Sergai,Batubara dan Asahan dimana Tim kami menyebar.Hasilnya,sungguh menakjubkan karena dalam sehari ini mampu menanam sebanyak 280.000 batang Manggrove secara serentak.Ini bukan saja sudah memecahkan Rekor di Indonesia,tetapi berdasarkan amatan kami ini sudah memecahkan rekor dunia dan untuk itu,MURI tidak salah memberikan Piagam ini kepada para Pelaksana kegiatan ini dan saya mewakili Pak Jaya Suprana yang kebetulan berhalangan hadir dan beliau memberikan apresiasi untuk kegiatan ini”,jelas Ridho.
Secara singkat,Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto didampingi Bupati Sergai H.Soekirman,Ketua Bhayangkari Polda Sumut,Ny. Evi Agus Andrianto,Ketua ANSU Sutrisno.SH dan Kapolres Sergai serta Forkopimda Sergai mengatakan,”hasil yang kita terima ini adalah usaha kita semua guna menciptakan iklim dan melestarikan lingkungan,guna memperbaiki berkembangbiaknya biota laut yang nantinya akan berguna bagi anak cucu kita dimasa mendatang.Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh nelayan tradisional dan keluarga,seluruh elemen dan komponen yang melakukan gerakan menanam Manggrove ini,tak lupa kepada Bapak Bupati Sergai H.Soekirman dan jajaran”,ucap Kapolda Sumut.
Disela-sela penyerahan Piagam dari MURI itu,Ketua ANSU,Sutrisno didampingi Sekretaris M.Yamin kepada awak media ini mengatakan,”hari ini hasil kesepakatan kita kepada Perwakilan atau Pengurus ANSU yang berada di tiap-tiap kabupaten menyatakan,kalau hari ini tidak ada satupun Nelayan Tradisional yang turun melaut.Memang dampaknya,besok ikan atau Udang akan sulit dibeli tetapi inikan juga untuk kita nantinya seperti yang diucapkan oleh Bapak Kapoldasu yang sudah diberi gelar “Bapak Nelayan”.
Jadi kita harus komitmen dan bersatu dengan apa yang sudah kita gagas ini,alhamdulillah apa yang kita programkan nyatanya membuahkan hasil yang baik dan kita juga nantinya yang menikmati.Kita juga menyampaikan terima kasih kepaada jajaran Pemkab Sergai,para peserta yang lain pada hari ini hadir semuanya dimana nasi bungkus yang kita persiapkan sebanyak 7.500 bungkus ternyata masih kurang dan kita tambah lagi sebanyak 3.000 bungkus”,jelas Syrisno dan Yamin.-(aneb)