Medan – Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai NasDem, HM Nezar Djoeli meminta semua pihak khususnya orang tua siswa agar segera melaporkan jika mengalami dan mengetahui adanya pungutan liar (pungli). Hal ini diperlukan agar pelaku pungli tersebut bisa segera ditindak tegas dan menjadi efek jera bagi pelaku lainnya.
Penegasan itu disampaikan Nezar Djoely dihadapan ratusan warga Kota Medan dari 11 Kecamatan di Kota Medan, saat dirinya menjalani reses pada Tahun Sidang V di salahsatu kafe Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu (31/19). Pada pertemuan itu,warga mengeluhkan masih adanya Pungli dalam dunia pendidikan serta distribusi air PDAM Tirtanadi.
Salah seorang warga bernama Dayat mengaku masih mendapati kutipan liar dari sekolah. Padahal, sepengetahuannya, tidak ada lagi pungutan dari pihak sekolah, yang dibolehkan hanya dalam bentuk sumbangan.
“Ada kutipan untuk mengambil ijazah Rp 50.000 yang kita tidak tahu untuk apa.Padahalkan seharusnya tidak ada lagi kutipan-kutipan seperti itu. Kalau tidak kita berikan, kita khawatir anak kita di sekolah jadi sengsara, untuk itu apa solusinya dari Pak Nezar?” katanya sembari enggan menyebut nama sekolahnya pada pertemuan itu.
Sementara warga kecamatan Medan Timur, Tobing pada pertemuan itu mengucapkan terima kasih kepada anggota legislatif dari Partai NasDem tersebut karena telah membantu warga yang umumnya turunan Tionghoa, yakni dalam pendistribusian air ke rumah-rumah warga. Sebab sebelumnya air di daerah tersebut samasekali tidak mengalir sehingga menyulitkan para warga.
“Namun setelah menyampaikan keluhan itu ke pak Nezar, dan langsung ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama PDAM Tirtranadi, akhirnya air di kawasan tersebut berjalan lancar,”katanya.
Namun, seorang warga bernama Ibrahim pada pertemuan itu justeru mengaku kecewa pasalnya tagihan air bulannya sangat tinggi jauh dari biasanya. Padahal air tidak lancar mengalir di kawasan sekitar rumahnya. “Tagihan air mahal sekali, padahal tidak lancar. Saya bisa kena jutaan, karena itu saya tidak mau bayar dan menunggu ada solusi,” jelasnya.
Selanjutnya warga Kampung Nelayan, Medan Labuhan, Anto meminta perhatian pemerintah untuk memperbaiki tanggul banjir yang telah rusak. Diharapkan tanggul tersebut segera diperbaiki agar berfungsi mencegah banjir mencapai pemukiman warga. Ia juga menyampaikan terima kasih karena telah banyak membantu warga kawasan Medan Utara khususnya Kampung Nelayan.
Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, Nezar menegaskan pungli di sektor pendidikan tak boleh lagi terjadi. Makanya ia menegaskan kepada masyarakat, jika menemukan pungli di sekolah-sekolah agar segera menghubunginya. “Saya siap terjun langsung ke lapangan untuk menegur dan menyelesaikan persoalan pubgli tersebut ke sekolah-sekolah yang masih menerapkannya,”kata Nezar pada kesempatan itu didampingi tokoh pemuda dan masyarakat Medan Denai, Fahru Rozi. (Jun)